Haruskah Remaja Anda Mengonsumsi Kafein? Dokter Anak Menimbangnya Setelah Merilis Pedoman Minuman Baru

Kafein adalah salah satu bahan yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, terutama dalam kunjungi bentuk kopi, teh, dan minuman energi. Namun, apakah kafein aman untuk remaja? Dokter anak dan ahli kesehatan kini semakin memfokuskan perhatian pada pengaruh kafein terhadap remaja, setelah dirilisnya pedoman minuman baru yang membahas konsumsi kafein pada usia muda.

Apa Kata Pedoman Terbaru?

Baru-baru ini, American Academy of Pediatrics (AAP) merilis pedoman baru terkait konsumsi kafein pada anak-anak dan remaja. Pedoman ini menyarankan agar anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya menghindari konsumsi kafein sama sekali. Bagi remaja usia 12 hingga 18 tahun, batas konsumsi kafein yang disarankan adalah tidak lebih dari 100 miligram per hari, setara dengan sekitar satu cangkir kopi kecil. Kafein berlebih, menurut para ahli, dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental remaja.

Mengapa Kafein Bisa Berbahaya untuk Remaja?

Kafein bekerja sebagai stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah. Namun, pada remaja yang sistem tubuhnya masih berkembang, kafein bisa menyebabkan berbagai efek samping negatif. Beberapa dampak yang sering dilaporkan adalah gangguan tidur, kecemasan, dan peningkatan detak jantung. Selain itu, kafein dapat mengganggu penyerapan kalsium, yang penting bagi perkembangan tulang remaja.

“Remaja yang mengonsumsi kafein dalam jumlah berlebihan dapat mengalami masalah tidur yang berlanjut, yang pada gilirannya dapat memengaruhi konsentrasi dan suasana hati mereka,” ujar Dr. Jane Smith, seorang dokter anak yang terlibat dalam penelitian terbaru. “Tidur yang tidak cukup juga dapat memengaruhi perkembangan otak mereka.”

Minuman Energi: Apa yang Harus Diketahui Orang Tua

Salah satu jenis minuman yang perlu diwaspadai adalah minuman energi. Minuman ini sering mengandung kafein dalam jumlah yang sangat tinggi, ditambah dengan gula dan bahan tambahan lain yang dapat berisiko bagi kesehatan remaja. Meskipun minuman energi dapat memberi dorongan sementara, mereka sering kali menyebabkan penurunan energi yang tajam setelah efek stimulan hilang. Ini bisa membuat remaja merasa lebih lelah dan sulit berkonsentrasi.

Orang tua disarankan untuk memperhatikan kebiasaan konsumsi kafein anak mereka dan memberi contoh yang baik dalam hal pola makan dan minum. Menurut Dr. Smith, “Penting untuk mengajarkan remaja tentang konsumsi kafein yang sehat dan menghindari ketergantungan pada minuman energi untuk menjaga energi sepanjang hari.”

Kesimpulan

Dengan pedoman baru yang dirilis oleh para ahli, orang tua kini memiliki informasi yang lebih jelas tentang bagaimana kafein dapat memengaruhi remaja. Meskipun konsumsi kafein dalam jumlah terbatas mungkin aman bagi sebagian remaja, penting untuk memantau asupan mereka dan memastikan bahwa mereka tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Mengedukasi anak tentang bahaya kafein yang berlebihan adalah langkah pertama untuk memastikan kesehatan mereka tetap terjaga selama masa remaja yang penuh dengan perubahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *